
Canvasing adalah proses mencari pelanggan potensial melalui kontak langsung dengan orang yang memiliki minat pada produk atau jasa yang ditawarkan. Ini biasanya dilakukan melalui panggilan telepon, presentasi, atau kunjungan langsung. Tujuan dari canvasing adalah untuk memperkenalkan produk atau jasa dan mempekerjakan potensial pelanggan untuk membeli.
Canvasing sering digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk atau jasa baru, meningkatkan brand awareness, atau meningkatkan penjualan. Ini bisa menjadi cara yang efektif untuk mencapai pelanggan potensial dan mempromosikan bisnis.
Kamu harus memiliki tujuan jelas dan target yang dicapai sebelum melakukan canvasing. Ini akan membantu kamu mengejar hasil yang spesifik dan memastikan bahwa waktu dan sumber daya Anda digunakan secara efisien. Pastikan kamu memahami siapa target audiens kamu dan apa yang mereka cari, sehingga kamu dapat menyesuaikan pendekatan canvasing kamu dengan kebutuhan dan minat mereka. Presentasi harus singkat dan jelas, dan harus menjelaskan manfaat produk atau jasa dengan jelas. Pastikan untuk menekankan apa yang membuat produk atau jasa kamu unik, dan mengapa mereka adalah pilihan yang baik untuk target audiens kamu. Fokus pada memberikan solusi untuk masalah pelanggan potensial dan menjelaskan bagaimana produk atau jasa kamu dapat membantu mereka.
Setelah kami beberapa kali mendengar sharing dari para marketing dan sales, mereka sering mengalami kesulitan ketika ingin canvassing bertemu dengan pic perusahaan. Seringkali telepon mereka mentok di operator atau proposal mereka mentok di resepsionis atau kunjungan canvasing mereka mentok di pos satpam. Bahkan, beberapa kali mereka harus mengeluarkan sejumlah uang hanya untuk canvassing bertemu dengan pic (untuk melakukan presentasi) dan sejumlah perusahaan mengeluarkan standar jurus jitu untuk para telemarketing cold-calling mereka agar bisa tembus dari operator atau resepsionis. Sering ada kasus dimana, para marketer atau sales tersebut beruntung atau tidak sengaja bertemu dengan pic prusahaan, tetapi pada akhirnya mereka tidak mendapat kartu nama untuk mereka gunakan penjadwalan pertemuan selanjutnya dan nomor handphone tidak diberikan. “Andai saja saya bisa presentasi ke pic, pasti bakal banyak clossing bulan ini.” adalah bentuk kepercayaan diri yang sering para marketer dan sales sampaikan.
Dengan bantuan digital marketing, kita bisa memudahkan proses canvassing bertemu dengan pic perusahaan.
Pertama, kita harus tahu dulu karakteristik produk apa yang kita jual dan target market / persona nya.
Kedua, kita harus mendefinisikan perusahaan-perusahaan yang menjadi target market kita dan lokasinya.
Ketiga, buka linkedin untuk mengetahui siapa saja pic di perusahaan-perusahaan tersebut, dengan memasukkan nama jabatan dan nama perusahaan. Usahakan lebih dari satu nama pic, mulai dari staff, supervisor, manager hingga direktur.
Keempat, cari tahu domain untuk alamat email mereka dan list variasi nama untuk alamat email mereka.
Kelima, kirim email penawaran kepada mereka yang berisi sekilas info produk yang ditawarkan dan minta waktu bertemu untuk menjelaskan lebih lanjut.
Bingung? Ok, saya akan kasih contoh.
Pertama, misalnya saya menjual alat safety atau spesifiknya tabung pemadam kebakaran dan jasa maintenance nya.
Kedua, perusahaan yang menjadi calon pelanggan saya adalah pabrik yang ada di kawasan industri pulogadung. misalnya, salah satu dari mereka adalah Erudite Training.
Ketiga, saya buka linkedin dan di fungsi search saya masukkan “purchasing erudite training”. Pasti akan keluar banyak nama pic dari bagian purchasing atau bagian departemen sejenis. misalnya, nama Agus Laifa
Keempat, ternyata domain untuk email mereka adalah @eruditetraining.com . Lalu saya buat list email
agus@erudite-indonesia.com
aguslaifa@erudite-indonesia.com
agus.laifa@erudite-indonesia.com
a.laifa@erudite-indonesia.com
agus.l@erudite-indonesia.com
dst.
Kelima, saya kirim ke semua pic yang ada, beserta dengan variasi email mereka masing-masing. Jangan menggunakan cc. Jika variasi email ada 5, maka kita kirim 5 email dengan “to” yang berbeda.
Tentu saja, tidak masalah jika anda tidak ingin kirim email karena tidak terbiasa atau merasa tidak sopan. Anda dapat kembali melakukan cold-calling. Tetapi ketika Anda telepon ke perusahaan tersebut dan minta berbicara dengan pic bagian purchasing persentase kegagalan untuk disambungkan akan lebih tinggi dibandingkan jika Anda minta berbicara dengan Agus Laifa / nama pic perusahaan anda. “Bisa saya bicara / dihubungkan dengan bagian purchasing?” vs. “Bisa saya bicara / dihubungkan dengan Bapak Agus Laifa bagian purchasing?”
Sekali lagi, Digital Marketing tidak membuat kegiatan non-digital marketing menjadi hilang, cuma lebih memudahkan. Anda tetap perlu belajar bagaimana cara telemarketing, cara presentasi, negosiasi dan persuasi, dan lain-lain.
Semoga tips canvassing untuk bertemu pic perusahaan ini dapat berguna bagi Anda. Happy canvassing!

